Bab 485
Hanya saja Zavier malah sangat tertarik dengan hal ini.
Setelah memahami beberapa hal, dia baru menoleh ke arah Thalia dan berkata, "Bukankah kamu suka jendela besar yang memenuhi dinding? Kamu mau taruh sofa, ayunan atau kursi goyang di dekat jendela?"
Thalia sedikit linglung saat melihatnya saat ini.
Memilih perabotan untuk rumah mereka bersama Zavier adalah hal yang pernah dibayangkan oleh Thalia.
Hanya saja dia bahkan merasa lelah untuk membayangkan suatu hal sekarang, apalagi benar-benar membeli perabotan dengannya.
Tiba-tiba Zavier menyentuh dahinya yang sedikit dingin, lalu mengerutkan keningnya. "Apakah kamu masuk angin karena tidur di ruang tamu kemarin malam?"
Thalia menghindari tangannya, lalu berkata dengan perlahan, "Aku nggak masuk angin. Aku merasa semuanya sangat bagus, kamu bisa pilih salah satu, lagi pula itu adalah rumahmu."
Zavier menatapnya, lalu berkata, "Itu adalah rumah kita."
Thalia memalingkan wajahnya untuk melihat rak buku di sebelahnya.
Pria itu sedikit men

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link