Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 16

Ruangan bawah tanah ini gelap gulita, hanya ada lampu di pintu masuk, itu pun sedikit redup. Langkah kaki Randi terdengar menggema di tangga. Fania sendiri meringkuk di sudut dengan tubuh gemetaran. "Brak!" Pintu dibuka keras. Fania makin gemetaran saat menatap kedua mata Randi yang merah penuh amarah. "Mau apa kamu?" Randi hanya diam, dia lalu mundur dan membiarkan para pengawal di belakangnya masuk. Beberapa pengawal itu masuk sambil membawa kantong. Suara mendesis terdengar di ruangan bawah tanah yang sepi. Detik berikutnya, para pengawal itu melepaskan ular yang mereka bawa di dalam kantong tersebut. Ular-ular itu bergerak mendekati Fania. "Ah!" "Jangan mendekat!" "Tolong!" Fania menghindar, tapi seisi ruangan sudah penuh ular. Ular-ular itu melilit betis hingga lengan Fania, bahkan sampai membungkus seluruh tubuh wanita itu. Sentuhan dingin ular-ular itu membuat Fania gemetar, tapi dia juga tidak bisa menghindar. "Ah!" Fania menjerit saat ular-ular itu menggigitnya. Randi menyaksi

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.