Bab 108
Adrian hanya tersenyum, tidak menjawab.
Gadis itu sadar kalau pertanyaannya kelewat batas, jadi buru-buru minta maaf, lalu pergi bersama temannya setelah menyerahkan kalung.
Adrian menyimpan kalung itu ke saku, lalu berjalan lurus melewati kerumunan. Dia berdiri di depan deretan mobil mewah dan mulai menyapa teman-temannya.
Albert kembali ke dalam mobil, tapi masih menatap ke luar jendela.
Adrian sangat populer di lingkaran dan sudah tiga puluh tahun jadi anak emas. Beberapa jaringan dan sumber daya sudah lama dia genggam erat.
Saat ini dia disambut kanan kiri, selalu ada para senior yang menepuk bahunya dengan wajah puas.
Adrian terlihat ramah dan sopan serta tersenyum menanggapi.
Tapi Albert adalah orang yang sudah banyak menghadapi pertempuran kertas. Saat berhadapan dengan orang lain, selalu ada sikap arogan dan tidak sopan. Apalagi dia tidak perlu sepenuhnya bergantung pada Keluarga Petro. Jadi, di mata orang banyak, keangkuhannya itu ada dasarnya. Di hadapannya, orang lain otomat

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link