Bab 208
Tangannya semula masih menempel di siku Albert, tapi langsung dilepas begitu melihat Adrian.
"Kakak, kamu juga sibuk kerja hari ini?"
Adrian mengangguk dan mengangkat tangan mengusap pelipisnya, "Teleponmu semalam nggak sempat aku angkat, hari ini juga sibuk. Kalau ada hal mendesak, lain kali tinggalkan lebih banyak pesan, aku akan balas kalau melihatnya."
Sally mau menjawab, tapi pinggangnya langsung dirangkul Albert.
Matanya hampir penuh dengan ejekan, "Mau aku pesankan satu ruang privat supaya kalian bisa mengobrol berdua?"
Adrian tetap sopan, bicara sebentar dengan beberapa petinggi di dekatnya, laku beberapa orang itu pergi ke ruang privat terlebih dulu.
Kini tinggal tiga orang di sini, nada suara Adrian baru terdengar sedikit tidak setuju, "Lain kali, jangan ucapkan kata-kata penuh emosi seperti itu di depan orang lain."
"Adrian, buat apa kamu berpura-pura?"
Begitu kalimat itu berlabuh, terdengar suara marah Sally, "Albert!"
Dia menatap Albert, suaranya sangat tenang, "Memangnya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link