Bab 214
Sally menangis tanpa suara, seolah semua rasa sakit mengalir menjadi air mata.
Mereka berdiri begitu beberapa menit, baru Sally bicara, "Aku punya uang di rekening. Kak, sebenarnya aku sama Albert baik-baik saja. Hari itu aku bilang ingin keluar dengan tangan kosong, itu hanya bercanda karena kesal. Aku sudah mengenalnya bertahun-tahun, tahu dia orang seperti apa."
Matanya Indira langsung berbinar dan bernapas lega, "Baguslah kalau baik-baik saja. Aku lihat kamu kurus banyak, beberapa tahun nggak keluar rumah, begitu hubungi aku, malah bilang mau cerai. Aku sempat pikir Albert benar-benar selingkuh, melakukan hal yang bersalah padamu."
Jari Sally dikepalkan beberapa kali. Kekhawatiran Indira karena merasa adiknya kurang beruntung, menikahi orang yang dicintai tapi disia-siakan. Dia pikir Albert pelit padanya, bahkan tidak kasih apartemen, makanya tidak mau ambil uangnya.
"Baru-baru ini dia kasih aku dua belas miliar, aku pinjamkan enam ratus juta, masih banyak sisa. Aku jarang keluar,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link