Bab 231
"Kenapa nggak percaya?"
"Pak Albert lebih condong ke kepercayaan di mana manusia bisa menaklukkan alam dan menekankan kemampuannya untuk mengubah dunia luar, sementara kepercayaan kami menekankan pemurnian pencerahan batin."
"Perasaan jelas berbeda."
Dia mengatakan itu dan langsung melihat pohon pernikahan yang rimbun. Ada pita merah di sebelah tempat orang bisa menuliskan nama mereka. Semakin besar pitanya, semakin mahal harganya.
Albert memilih yang paling besar, menulis nama terasa agak konyol.
Dia menulis dua huruf, JC.
Ini adalah pertama kalinya Albert melakukan hal seperti ini dan merasa tidak begitu nyaman. Dia pun mengambil foto dan mengirimkannya kepada orang lain.
Balasan langsung datang.
[Kak Albert ke kuil untuk berdoa? Baguslah ada niat. Grup Jaya Cemerlang pasti akan semakin baik! Nanti kapan-kapan ajaklah Kak Octa keluar, ayo rayakan akuisisi besar ini bersama-sama!]
Wajah Albert langsung menjadi muram. Dia meletakkan ponsel dan hendak menggantung pita.
Saat ini ponsel b

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link