Bab 246
Sally juga mendengar suara lemah namun gembira itu dan bergegas keluar dari mobil.
Pintu kamar terbuka. Cheviano yang memegang pisau melihat Indira merangkak ke pintu.
Terpisah oleh ambang pintu yang rendah, bayangan kedua saudari itu terbentang panjang di bawah lampu mobil.
Melihat wajah Indira memar dan bahkan dalam keadaan seperti itu, air mata Sally mulai mengalir dan dia bergegas menghampirinya.
"Kak, aku akan membawamu pergi. Aku akan membawamu pergi sekarang juga!"
Mata Cheviano berbinar setelah melihat Sally. Gadis ini semakin cantik.
Dia mencibir dan mendekat sambil memegang pisau. "Pergi? Kalian mau ke mana!? Puput, nggak kusangka kamu akan kembali secepat ini. Klaksonmu tadi sangat keras. Seharusnya ayahmu, kakakmu dan seluruh desa akan segera tiba. Mau pergi? Nggak akan semudah itu."
Lantas bagaimana kalau dia membawa orang? Tidak ada hukum di sini.
Sally takut pada Cheviano atau lebih tepatnya, dia takut pada setiap pria di Desa Wangsari.
Dia membantu Indira berdiri, tetap

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link