Bab 58
Adrian terpaksa mengirimkan alamatnya.
Albert menarik Sally, kemudian meninggalkan gedung dan naik mobil.
Begitu pintu mobil tertutup, dia menarik orang itu ke dalam pelukannya.
Sally terlalu lelah untuk bertengkar dengannya. Selama ini keduanya terus bertengkar dan dia tidak bisa menang dari sikap kejam serta tidak tahu malu Albert.
Pria itu selalu bisa berpura-pura seolah tidak ada yang terjadi.
Sally tidak bisa melakukannya.
Dia memejamkan mata dan merasakan tatapan pria itu tertuju di pipinya.
Hendra yang berada di kursi depan menurunkan pembatas sebelum mengemudikan mobil ke tempat tujuan.
Anehnya, Albert tidak mengatakan apa pun.
Dia duduk di samping sambil melihat ke luar jendela dengan wajah pucat.
Setibanya di tempat tujuan, ponselnya berdering.
Sally melirik nama penelepon dan melihat itu adalah Octaviani.
Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi sikap Albert jelas menjadi lebih lembut.
Setelah mengakhiri panggilan, dia berkata dengan tenang, "Nanti jangan lupa untuk pulang ma

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link