Bab 93
"Jennie, jangan buat aku kecewa, ya? Aku cuma punya kamu sebagai teman."
Ujung jari Vivian menyentuh pipi Jennie, tidak melukai, tetapi penuh tekanan.
Jennie mengangguk dengan ketakutan.
"Aku tahu, aku tahu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu, Vivi. Aku juga nggak pernah berniat menyentuh barang-barangmu. Apa yang kamu suka, itu milikmu. Barang yang kamu nggak mau, kamu nggak beri, aku bahkan nggak akan meliriknya."
Saat ini, Jennie hanya bisa buru-buru menunjukkan kesetiaan. Pikiran lain tidak berani dia pikirkan.
Mendengar ucapan Jennie, barulah Vivian sedikit mengangguk puas.
"Kalau kamu punya tekad seperti itu, bagus. Hari ini kamu nggak perlu di sini, pergilah cari Gracia. Kita semua teman lama, hubungan kita perlu diperbaiki."
"Gracia itu polos dan baik hati, paling mudah dibohongi. Waktu dia lihat aku mau memeluk Seno dan mendengar ucapanku, pasti hatinya nggak enak. Pergilah hibur dia, sekalian bersiap-siap untuk mengidentifikasi 'Cinta Murni'."
Setelah berkata begitu, Vivian

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link