Bab 19
Namun Janny kini seperti anjing gila.
"Pasti kamu habis tidur dengan si jalang itu, ya? Bagus! Aku akan melaporkanmu!"
Dia menarik lengan baju polisi itu, lalu terdengar suara robekan.
Janny memandangi sobekan itu dan terdiam sesaat.
Lalu dia bertepuk tangan dan bersorak.
"Lihat! Bahkan Tuhan bilang kamu nggak pantas jadi polisi!"
Melihat wajah polisi itu sudah mulai gelap, aku melangkah maju dan menampar Janny.
"Menyerang polisi bisa bikin kamu dipenjara! Kalau kamu masih ingin mengurus pemakaman anakmu, jangan bikin masalah!"
Pada saat penting ini, aku tidak boleh membiarkan dia dipenjara dan hidup nyaman.
Aku ingin dia merasakan sendiri penderitaan orang tua yang kehilangan anaknya.
Setelah keluar dari kantor polisi, dia terus mengutuk.
"Kenapa bukan kamu yang mati? Dasar wanita sial! Kenapa kamu masih hidup!"
Ellen mau membalas makiannya, tapi aku menghentikannya.
"Biarkan saja. Dia baru kehilangan anak."
Aku menyeringai dan menggandeng lengan Ellen.
"Aku dengar ada model pria baru

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link