Bab 114
"Keracunan gas?"
Ketua tim menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki, akhirnya tidak banyak bicara. "Lain kali ingatlah, kamu ambil cuti berhari-hari dan rekan kerjamu yang mengerjakan semua pekerjaanmu. Sekalipun keluargamu kaya, cuma datang untuk mencari pengalaman hidup, tetap saja pekerjaanmu harus diselesaikan. Kalau nggak, kamu akan dikeluarkan setelah magang meski kamu punya hubungan dengan Pak Riko!"
Riko?
Aku mengamati ekspresi ketua tim. Perhatiannya fokus pada layar komputer dan data terpantul di kacamatanya.
Tanpa menungguku bicara, dia menoleh ke arahku. "Sudah dengar nggak?"
Aku mengangguk dan berkata, "Tenang saja, Ketua. Aku sudah dengar. Aku nggak akan pernah absen tanpa alasan lagi."
Ketua tim mengangguk. "Aku nggak bermaksud mempersulitmu. Aku sudah melihat banyak anak muda sepertimu, tapi nggak ada gunanya mengandalkan pengaruh orang lain. Kamu cuma bisa bekerja keras dan meningkatkan kemampuanmu."
"Aku mengerti. Terima kasih, Ketua."
"Keluarlah."
Aku mengangguk

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link