Bab 141
"Ada apa?"
Suara Dion menarikku kembali dari lamunan dan aku menggeleng dengan linglung.
Hanya saja, rasanya dipuji itu terlalu indah, seakan-akan sudah lama sekali, di kedalaman ingatanku, aku pernah merasakan pujian seperti ini.
Tapi kemudian, setelah tinggal di Keluarga Rasid, jelas-jelas itu rumahku, tapi aku justru seperti parasit yang merebut tempat orang lain, ditekan dan direndahkan. Aku sudah sangat lama tidak mendengar pujian seperti itu lagi.
Aku tersenyum pada Dion, "Intuisiku benar, 'kan?"
"Intuisimu benar, tapi kamu nggak bisa menganalisis secara spesifik. Kalau kamu harus menghadapi sendiri, mungkin bisa mengandalkan insting untuk menang sedikit, tapi juga gampang rugi besar."
Aku ingin bertanya lagi, tapi Dion tidak berniat menjelaskannya, malah berkata, "Hari ini kamu pikirkan sendiri baik-baik. Kalau benar-benar ingin menang dari Salsa, besok kasih jawaban yang sudah kamu pikirkan padaku."
"Kenapa kamu tahu aku ...."
"Ambisi di matamu begitu jelas, aku masih belum but

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link