Bab 47
"Nenek!"
Riko dengan cemas berdiri dan memapah Nenek Fia, lalu mengatakan beberapa hal tentang keadaan perusahaan saat ini, kemudian diam-diam duduk di samping. Setelah menenangkan diri sejenak, Nenek Fia mengambil ponselnya dan menelepon.
Riko pun pergi, dan aku juga tidak mendengar kelanjutan pembicaraan itu. Seharusnya Nenek Fia menelepon untuk menanyakan keadaan di perusahaan.
Menjelang malam, ketika Pak Salim pulang, Nenek Fia langsung pergi ke kantor Pak Salim, Riko menguping di luar. Tak lama kemudian, dari dalam terdengar suara pertengkaran, lalu pintu terbuka dengan keras. Pak Salim keluar dengan wajah penuh amarah. Ketika melihat Riko juga ada di sana, langkah kakinya terhenti dengan wajah yang tidak bersahabat.
"Kamu yang memberi tahu nenekmu?"
"Ayah."
Riko melirik ke dalam.
Nenek Fia tidak keluar mengejar, tetapi aku mendengar suara tangisan dari dalam. Aku melayang ke arah pintu. Melihat Nenek Fia duduk di kursi, menutupi wajahnya dan menangis keras, mataku ikut terasa pan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link