Bab 94
Pria yang berada paling di depan duduk tepat di sebelah Sania sambil memegang gelas anggur.
Sania dan Nana sontak menyingkir dengan kompak sehingga memberikan jarak yang lebih besar dengan pria itu.
Namun, si pria hanya terkekeh dan bergerak mendekati Sania lagi. "Nona Cantik, kita minum bersama yuk."
"Maaf, aku alergi alkohol," jawab Sania sambil memaksakan seulas senyuman.
Pria itu melirik botol-botol anggur di depan Sania dan Nana, lalu mendecakkan lidahnya dua kali dan menggelengkan kepalanya. "Nona Cantik, kamu bohong. Aku baru saja melihatmu dan wanita cantik ini bersulang."
"Oh, aku cuma bisa minum satu gelas," jawab Sania tanpa ragu. "Alergiku bisa kambuh kalau aku minum lagi."
Nana nyaris tertawa terbahak-bahak mendengar tanggapan Sania.
Ekspresi pria itu langsung berubah. Dia menatap Sania dan berkata, "Aku mentraktirmu minum karena aku sangat mengagumimu! Jangan berani-beraninya menolak ajakan sopanku dan malah minta dihukum!"
"Aku nggak suka bersulang atau minum sebagai huk

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link