Bab 439
Wajah Valencia sudah luar biasa merah. Darah di bawah kulitnya terasa seperti mendidih dan akan merembes keluar dari pori-porinya. Seluruh tubuh Valencia diselimuti oleh hawa panas dan penuh gairah.
Lorenzo membuka matanya dan melepaskan Valencia.
Napas Valencia belum kembali normal, pandangannya yang kabur bertemu dengan mata Lorenzo. Mata pria itu sangat pekat dan mendalam, bagaikan pusaran yang menelannya.
Suara Lorenzo sangat rendah dan mengandung sedikit kepuasan. "Emm, memang manis. Tapi, kamu lebih manis."
Wajah Valencia pun terlihat makin merah.
Malam ini, setelah mandi, Valencia berbaring di tempat tidur. Hatinya berdebar kencang dan dia tidak bisa tidur.
Semua yang terjadi hari ini tidak berhenti melintasi benaknya.
Hanya dalam sehari, mereka sudah berciuman dua kali.
Ini sungguh bagaikan mimpi.
Mereka sudah putus selama setengah tahun.
Ada banyak hal yang terjadi selama setengah tahun ini.
Valencia selalu dapat merasakan perasaan Lorenzo terhadapnya.
Hanya saja, dia selalu m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link