Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 13

Tanpa sadar, Nabila menggenggam cangkir kopinya makin erat. Saat hendak menolak dengan sopan, entah kenapa kepalanya malah mengangguk. "Oke ... " Nabila pura-pura setenang mungkin saat menjawab. Padahal sebenarnya jantungnya berdebar kencang. Tomy tiba-tiba mengaitkan jarinya dan berkata, "Kamu sudah janji, ya. Aku akan belajar dan mengikutimu selamanya. Kamu jangan bohong!" Anehnya, Nabila sama sekali tidak merasa terganggu. Dia membiarkan Tomy berulah seenaknya. Susan yang ada di samping terlihat menahan tawa. Dia sangat menikmati situasi ini, lalu diam-diam mengeluarkan ponselnya untuk memfoto Nabila dan Tomy. Nabila jadi canggung dan segera menarik tangannya. Dia terbatuk beberapa kali untuk menutupi rasa malu. Susan menyimpan ponselnya dan berusaha mencairkan suasana dengan berkata, "Nabila, aku serahkan sepupuku ini padamu mulai sekarang. Aku harap kalian bisa kerja sama meraih penghargaan tertinggi di dunia fotografi. Penghargaan Pulitzer tahun depan pasti juga akan jatuh ke tan

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.