Bab 15
"Tuan, operasi Nona Nabila berjalan lancar. Kami cuma perlu mengobservasinya dulu beberapa hari lagi."
Kening dokter itu banjir keringat dingin, sementara perawat di sampingnya tampak ketakutan. Mereka seperti sedang berhadapan dengan sesuatu yang menakutkan.
Tomy berdiri membelakangi cahaya. Sebelah tangannya bersandar di jendela. Rokok yang menyala pun terselip di antara jarinya. Dia memakai sweter putih, tapi auranya terasa begitu mengintimidasi.
"Kerja bagus. Kalian baru bisa selamat kalau dia selamat." Tomy mematikan rokoknya, lalu memberikan isyarat pada pria di sampingnya untuk membuka sebuah kotak.
Kotak hitam itu diletakkan di atas meja lalu dibuka. Di dalamnya berisi banyak uang.
Sambil menunjuk kotak itu, Tomy berkata dengan santai, "Ini hadiah untuk kalian. Kalian bisa pergi saat dia sudah siuman."
Berdiri di depan tumpukan uang itu membuat dokter tersebut tidak bisa menahan rasa tamaknya. Tapi karena merasa terintimidasi oleh aura dingin pria di depannya, dia pun hanya bis

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link