Bab 18

Musim gugur pun tiba. Sinar matahari senja dengan semburat keemasan yang lembut menyinari gerbang sebuah universitas terkenal yang bergaya megah dan klasik. Aleya berjalan keluar dari gerbang universitas bersama kerumunan orang. Dia samar-samar terlihat agak lelah, tetapi sorot tatapannya tetap cerah dan fokus. Otaknya masih memutar ulang kasus perlindungan nilai risiko merger dan akuisisi lintas negara yang diajarkan di kelas tadi. Siang hari, Aleya yang merupakan anggota inti tim pengambil keputusan dan terlibat dalam pengambilan keputusan penting di Grup Yudis sibuk bernegosiasi dengan firma investasi dan hukum terkemuka. Sore hingga malam hari, Aleya menempuh pendidikan magister keuangan eksekutif di universitas ternama. Meskipun begitu, Aleya tetap bisa menjaga kinerjanya dan prestasinya tetap cemerlang. "Le ... Aleya." Suara yang familier pun terdengar, disertai serak akibat asap rokok. Di bawah bayangan pohon, Haris yang bersandar di dinding berdiri dengan tegak. Dia mematikan p