Bab 5
Begitu diklik oleh Yoga, panel segera memasuki halaman berikutnya.
[Silakan Nona Felina Kairan melakukan pengenalan iris.]
Yoga mundur dan mengisyaratkan Felina untuk melihat titik merah di layar.
Setelah pengenalan iris berhasil, Yoga mengajari Felina cara memeriksa kartu keuangan, toko daring, akun media sosial, serta masalah-masalah seperti menambah kontak teman dan lain-lain.
Di bawah arahan Yoga, Felina berangsur-angsur memahami mikrocip. Mikrocip itu sebenarnya adalah bentuk lain dari kartu identitas penduduk.
Satu-satunya perbedaannya adalah mikrocip langsung terhubung dengan serangkaian hal yang dapat digunakan, seperti kartu keuangan yang mirip kartu bank di era modern, akun sosial media, toko daring, dll.
Mikrocip merupakan gabungan kartu identitas penduduk dan ponsel!
Lalu, Felina mengecek saldo dalam kartu keuangannya dan menghitung ada berapa nol.
"Apakah subsidi keuangan dibayarkan penuh sekaligus?" Felina sedikit pusing ketika melihat saldo sebanyak dua miliar itu.
Jika hanya bekerja, Felina harus bekerja selama hampir sepuluh tahun untuk bisa mengumpulkan uang dua miliar.
"Bukan, ini untuk sebulan." Yoga mengedipkan mata.
"Dua miliar per bulan?"
"Benar."
"Apa tugas betina?"
Felina mengangkat alisnya.
"Makan, minum, dan bersenang-senang. Lalu, menenangkan jantan yang terluka."
"Bagaimana cara menenangkan mereka?"
"Seperti saat kamu menenangkanku di hutan," jawab Yoga dengan kesabaran yang sangat tinggi.
"Sesimpel itu?" Felina sangat terkejut.
"Ya! Tugas jantan adalah bertarung demi melindungi betina dan merawat anak-anak, sedangkan tugas betina hanya menenangkan jantan dan melahirkan anak. Itu sama di setiap aliansi."
Yoga mengangguk.
...
Di dalam sebuah vila di daerah perkotaan.
"Apa? Raymond setuju untuk menjadi wali sesosok manusia murni betina?"
Sesosok betina jangkung berkulit putih yang memakai sepatu hak tinggi berlari mendekati pintu. Dia kaget ketika mendengar pembicaraan antara ibunya, Rani Prasti, dan ayahnya, Irvan Bernard.
(Dunia Therian Antarbintang menganut sistem matriarki)
"Ya. Dengar-dengar, manusia murni itu juga mempunyai kekuatan mental, tapi hanya tingkat F." Rani mengernyit dengan ekspresi jengkel.
"Celyn kita tingkat SS. Apa yang dipikirkan oleh Raymond?" Rani tampak lebih marah daripada Celyn.
"Aduh, Ibu, terserah kalau Raymond nggak memilihku. Apa gunanya Ibu marah? Raymond adalah komandan. Memangnya Ibu bisa memaksanya?"
Celyn menyibak rambutnya dan berpura-pura acuh tak acuh saat berbicara.
Sebenarnya, Celyn merasa kecewa karena di dalam hati Raymond, dirinya kalah dibanding manusia murni dengan kekuatan mental tingkat F itu.
"Celyn, kamu terlalu cuek. Kalau sikapmu lebih tegas waktu itu, Ibu nggak percaya Raymond berani melanggar aturan Aliansi Antarbintang."
"Sekarang, Raymond malah memilih untuk menjadi wali dari sesosok manusia murni. Bukankah orang-orang akan mentertawakanmu?"
"Di Aliansi Harimau, siapa yang nggak tahu kamu adalah satu-satunya betina dengan kekuataan mental tingkat SS?"
Rani menegurnya dengan kesal.
Celyn cemberut. "Apa yang bisa kulakukan? Aku nggak suka memaksa orang lain."
"Raymond nggak akan mengubah keputusan yang sudah dibuatnya. Bahkan kalau aku memaksanya menjadi waliku dengan masalah kekuatan mental saat itu, Raymond juga nggak akan setuju."
"Kurasa Raymond nggak akan setuju, walau akan dihukum untuk dimasukkan ke Penjara Antarbintang. Meskipun status betina lebih tinggi daripada jantan, kita nggak bisa sepenuhnya meremehkan pendapat jantan."
"Menurut Hukum Antarbintang, kalau sesosok jantan dengan tegas menolak untuk menjadi wali atau pasangan dari sesosok betina, keputusannya harus dihormati."
Setelah itu, Celyn berbalik badan dan kembali ke tempat tinggalnya dengan sedih.
Celyn mendengar rumor tentang Raymond sehingga datang ke vila ibunya untuk mengonfirmasi hal itu.
Tentu saja Celyn tidak akan berlama-lama di sana setelah mendapatkan jawaban.
Apalagi jawaban yang membuatnya kecewa. Celyn ingin pulang untuk menenangkan pikirannya.
...
"Fisikku baik-baik saja. Apakah aku sudah boleh keluar rumah sakit?" tanya Felina begitu dokter berjas putih memasuki bangsal.
Felina baru saja menambahkan kontak Raymond melalui Yoga.
Raymond mengatakan dia mempunyai sebuah vila yang tidak terpakai dan meminta Felina tinggal di sana setelah keluar dari rumah sakit. Raymond juga mengatakan ada orang yang akan menyiapkan kamarnya.
Felina bisa meminta Yoga untuk membawanya ke sana setelah dia keluar dari rumah sakit.
Felina berpikir dalam hati, yang penting ada tempat tinggal. Selain itu, sebagai komandan, Raymond seharusnya sangat sibuk dan tidak akan bisa mengawasinya sepanjang waktu.
"Ya, kamu sudah sehat dan bisa keluar rumah sakit. Walimu harus merawatmu dengan baik. Datang ke rumah sakit secepatnya kalau ada masalah."
Dokter berjas putih mengangguk dan membolehkan Felina untuk keluar dari rumah sakit.
Setelah mengurus administrasi, Yoga mengemudikan mobil untuk membawa Felina ke vila yang disebut oleh Raymond.
Vila itu berjarak sekitar belasan menit dengan berkendara dari perkotaan, tetapi pemandangan di sekitarnya cukup indah.
Felina menebak di dalam hati, Raymond sepertinya menyukai lingkungan yang tenang.
"Oke, Nona Felina, kita sudah sampai." Yoga keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Felina.
Tepat ketika Felina turun dari mobil, Raymond berjalan keluar dari vila.
Raymond mengenakan pakaian kasual longgar, sedikit berbeda dari penampilannya saat mereka bertemu di rumah sakit sebelumnya.
Saat di rumah sakit, Raymond mengenakan pakaian yang mirip seragam militer. Itu sepertinya adalah seragam komandan di peradaban antarbintang ini. Bahkan saat Raymond tersenyum, ada keseriusan yang berbeda.
Namun, pakaian Raymond saat ini berwarna lembut. Rambut hitamnya yang agak berantakan menjuntai di dahinya, tampak seperti seorang pemuda.
Serta ada senyuman yang pas di wajah Raymond. Apa perbedaannya dengan kakak tetangga yang tampan?
Tentu saja, sepasang telinga binatang itu agak tidak selaras ... lebih seperti lakon kostum ....
Felina menyeka air liur tak kasat mata di sudut mulutnya. Felina berkata dalam hati pada sistem, "Kurasa dia bukan mengawasiku, tapi menggodaku ...."
[Itu memang godaan, bukan sekadar perasaanmu.]
[Pacaran dalam dunia hewan pada dasarnya adalah persaingan jantan. Kini, manusia menjadi therian karena gen hewani terstimulasi. Persaingan jantan adalah hal yang sangat wajar. Inilah dunia yang normal.]
[Persaingan jantan di dunia manusia merupakan hasil domestikasi selama ribuan tahun.]
[Ketika sifat dasar yang terukir dalam gen dilepaskan, betina akan memilih jantan yang kuat serta membuatnya merasa aman dan nyaman sebagai pasangannya.]
[Oleh karena itu, kekuatan, penampilan, dan kepribadian jantan akan secara bertahap menjadi apa yang disukai oleh betina. Tentu saja, jantan juga mungkin mengagumi yang kuat.]
"Raymond, bukankah kamu selalu memakai pakaian hitam dari dulu?" tanya Yoga dengan heran sambil menggaruk kepala.
"Dokter bilang warna hitam terlalu suram. Aku khawatir akan membuat Nona Felina takut dan gugup lagi, jadi aku membeli pakaian dengan warna yang lebih lembut."
Tatapan Raymond melekat pada Felina saat dia menjawab Yoga.
"Benarkah? Kalau begitu, aku juga akan pergi membeli pakaian nanti," ucap Yoga setelah mendengar omongan Raymond.
Felina memperhatikan bahwa senyuman Raymond sedikit pudar setelah Yoga menyelesaikan perkataannya.
Hmm?
Persaingan jantan sudah dimulai?
Jadi, tebakannya salah? Raymond bukan mengawasinya, melainkan menyukainya?
Felina menoleh pada Yoga yang masih tersenyum lebar. Felina berpikir dalam hati, terkadang, keluguan bukanlah suatu hal buruk.
"Nona Felina, lokasi vila Raymond ini sangat bagus. Ada danau alami di kaki gunung. Hanya butuh beberapa menit berjalan kaki dari pintu belakang vila."
"Sekarang sedang musim semi, pohon-pohon di perbukitan belakang seharusnya sudah berbunga. Tempat itu cocok untuk menikmati angin sepoi dan bersantai. Kamu pasti akan menyukainya! Maukah kamu ikut denganku untuk pergi melihatnya?"
Yoga menunjuk bukit di pintu belakang vila seraya menatap Felina dengan ekspresi berharap.
"Sebentar lagi sudah malam, pergi besok saja." Entah mengapa, Felina merasa geli ketika melihat Raymond mengangkat alis.
Mungkin Raymond benar-benar tidak berniat untuk mengawasinya.
Felina berpikir lagi. Apakah seorang komandan akan kehilangan kendali di tengah persaingan jantan?
Felina mulai menantikannya.