Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1082

Mendengar ucapan Petapa Sujan, Pamela benar-benar tercengang. Sebenarnya, dia tidak banyak tahu mengenai masa lalu Petapa Sujan. Dia hanya mendengar bahwa kala itu Petapa Sujan berkelana seorang diri hingga sampai di pedesaan ini. Kemudian, Petapa Sujan baru bertemu dengan gurunya dan menjadi seorang petapa di kuil ini. Namun, tidak tahu kenapa, sebelum mati, guru Petapa Sujan memerintahkannya untuk tidak mencukur rambutnya. Dia harus berlatih dengan tetap mempertahankan rambutnya. Sepasang mata jernih Petapa Sujan tampak sedikit berkaca-kaca. Dia menghela napas, lalu berkata, "Pamela, kamu nggak bersedia memaafkan mereka, itu artinya kamu masih memedulikan mereka dan nggak bisa melepaskan mereka." Saat berhadapan dengan orang luar, Pamela cenderung keras. Namun, di hadapan Petapa Sujan, dia selalu menjaga sikapnya dan bersikap lemah lembut. "Guru, kalau begitu apa Guru sudah memaafkan orang yang pernah menyakiti Guru?" Sorot mata Petapa Sujan tampak sedikit dalam. "Aku nggak bisa mema

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.