Bab 1492
Justin berkata, "Hmm .... Karena sekarang dia sedang bersamaku!"
Pamela seakan-akan sudah bisa menebak sesuatu. "Minta dia jawab panggilan teleponku!"
Di ujung telepon, Justin terdiam sejenak, lalu berkata, "Kak Pamela, sepertinya sekarang dia nggak bisa menjawab telepon! Besok aku akan pergi ke kediaman Keluarga Dirgantara untuk melihatmu dan anak-anakmu. Sudah dulu, ya."
Selesai berbicara, terdengar suara panggilan telepon terputus. Sudut bibir Pamela berkedut.
'Dasar bocah ini!'
"Ibu ...."
Tiba-tiba, terdengar suara Revan dari arah belakangnya.
Pamela menyimpan ponselnya dan berbalik. Dia melihat Revan berjalan masuk dengan ekspresi kesal.
"Ada apa, Revan?"
Revan mengerutkan keningnya dan berkata, "Ibu, Heri dan Vani bertengkar, aku nggak bisa menghentikan mereka berdua. Bibi sedang memberi mereka pelajaran! Ibu, cepat lihat mereka ...."
'Apa? Heri dan Vani bertengkar?'
Pamela merasa sangat heran. 'Heri dan Vani adalah kembar. Sejak kecil, mereka nggak pernah bertengkar? Ada apa den

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link