Bab 1769
Dengan wajahnya yang memerah, Adsila berseru, "Kamu ngapain? Bu Ariel dan Bibi berada di sini! Cepat ... cepat lepaskan aku! Jangan main-main!"
Marlon tertawa dan berkata, "Nggak apa-apa, mereka juga bukan orang luar. Sudah pilih, belum? Coba pakai, biar aku lihat!"
Adsila melepaskan tangan yang melingkari pinggangnya dan berkata, "Jangan macam-macam ...."
Ariel hanya melirik Marlon sekilas dengan ekspresi terbiasa. Dia menoleh dan berjalan ke sisi Pamela untuk berbicara dengan bosnya.
Marlon pun berkata, "Benar, 'kan? Ariel memang paling peka, dia nggak mengganggu kita!"
Adsila merasa sangat malu. "Kalau tahu begini, kamu seharusnya nggak usah ikut!"
...
Pamela juga tidak memedulikan kemesraan Marlon dan Adsila. Dia membicarakan tentang situasi terkini perusahaannya Theo dengan Ariel. Saat mereka sedang mengobrol, ponselnya tiba-tiba berdering.
Ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal.
Biasanya, Pamela tidak akan menerima panggilan seperti ini. Namun, sekarang, dia memikirkan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link