Bab 1772
Ekspresi Justin seketika menjadi serius. "Nggak akan! Kak Ariel, kalau aku bisa menjadi bajingan, aku nggak akan mendekatimu! Lihatlah dirimu, kamu selalu bersikap dingin padaku, tapi aku tetap nggak tahu malu dan terus mencarimu. Menurutmu, aku memang nggak tahu malu sejak lahir, ya?"
"Kalau aku bisa pindah hati semudah itu, aku akan mencari wanita yang menyukaiku!"
Ariel memegang setir mobil sambil menatap ke depan tanpa berkomentar.
Justin berkata lagi, "Selain itu, aku benar-benar nggak mengerti apa yang terjadi pada ayahku. Sebagai putranya, aku juga nggak bisa memarahi ayahku bersamamu. Aku hanya nggak bisa mengabaikannya. Ya sudahlah kalau kamu nggak mau menemaniku menjenguknya! Anggap saja aku nggak bilang apa-apa!"
Ariel masih saja membungkam. Dia hanya memutar setir mobil dan keluar dari jembatan layang.
Begitu Justin melihat bahwa arahnya tidak benar, dia mengernyit dan bertanya, "Kak Ariel, kenapa kamu jalan ke sini? Ini bukan arah ke rumah sakit!"
Sambil mengucapkan kata-k

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link