Bab 1826
Leher Pamela terasa geli digesek Agam, dia menggerutu, "Apa yang kamu lakukan!"
Agam menegakkan tubuh, merendahkan dahinya, lalu menjawab, "Menurutmu?"
Suara itu membawa embusan napas hangat, ujung hidungnya menjauh, ingin menciumnya lagi ....
Pamela yang mata dan tangannya cekatan meletakkan jari telunjuknya di depan mulut Agam, dia mengerutkan kening sambil memperingatkan, "Nggak boleh lagi!"
Pria itu kecewa karena gagal mengulumnya. "Kenapa?" tanyanya.
Pamela menatapnya, lalu berkata, "Apa menurutmu sekarang waktunya melakukan ini? Lepaskan aku, ada yang mau kutanyakan padamu!"
Agam enggan melepaskannya, "Aku nggak akan ke mana-mana, pertanyaannya nanti malam saja, hm?"
Pamela hampir terbuai olehnya, dia mengerahkan seluruh tenaganya agar tetap rasional, "Nggak bisa! Aku juga nggak akan ke mana-mana, kamu juga bisa nanti malam baru ...."
Lanjutan kalimatnya tidak sanggup dia ucapkan, bahkan wajahnya memerah!
Melihatnya seperti ini, Agam tertawa lagi, lalu menempelkan pipinya ke pipi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link