Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1862

Melihat anak di dalam kandang anjing ini tidak menghiraukan dirinya, Kalana berhenti tersenyum dan berkata dengan tidak sabar, "Kuhitung sampai tiga. Kalau kamu masih saja nggak mengangkat kepalamu, aku akan marah! Satu, dua ...." Sebelum dia bisa menyebut angka tiga, Revan memaksa dirinya untuk mengangkat kepalanya dan melihat Kalana. Wanita ini adalah mimpi buruknya. Dulu, begitu wanita ini merasa kesal, dia selalu melampiaskan amarahnya pada Revan. Pada saat itu, Revan memang masih sangat kecil dan ada banyak sekali hal yang tidak lagi dia ingat dengan jelas. Namun, tubuhnya langsung menunjukkan reaksi ketakutan. Dia sangat takut pada wanita ini .... Melihat anak ini mengangkat kepalanya dengan patuh, ekspresi Kalana yang gelap baru sedikit membaik. Dia tersenyum lagi dengan ramah dan mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Revan. "Benar! Begini dong baru patuh! Ini baru anak Ibu yang baik!" kata Kalana. Hanya dengan sentuhan fisik ini saja, Revan sudah langsung bergetar ketakut

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.