Bab 2012
Tidak peduli yang mana, Aylin tidak bisa menerimanya. Dia tidak ingin menerima pertolongan dengan begitu saja.
"Nggak perlu nenek, dengan nilaiku yang sangat baik, aku pasti bisa mendapatkan pekerjaan! Hehe!" Aylin berpura-pura santai dan menolak bantuan Anisa.
Karena Aylin tidak mau menerima pertolongannya, Anisa tidak memaksanya. Sebaliknya, Anisa mengganti topik pembicaraan. Dia berbicara tentang masalah menonton film bersama Jason, "Omong-omong, bagaimana rasanya menonton film bersama Jason?"
Saat dia menyebutkan tentang film, Aylin tanpa sadar memikirkan ciuman sebelumnya. Dia menunduk dengan ekspresi canggung. "Bagus, Nenek. Tapi Nenek, kenapa Nenek nggak memberitahuku bahwa itu hari ulang tahunnya Jason? Aku bahkan nggak menyiapkan hadiah."
"Kamu bersedia menikah dengannya adalah hadiah terbaik untuknya." Saat melihat penampilan Aylin, Anisa sepertinya menyadari sesuatu. Senyuman di wajahnya pun menjadi lebih bahagia.
Saat keduanya berbicara, telepon berdering. Aylin mengambil p

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link