Bab 352
Agam mengangkat tangannya dan menghentikan pria itu sambil berkata, "Nggak usah! Kalau dia mengunci pintu dan nggak ada situasi darurat, siapa pun nggak boleh membuka pintu dengan kunci cadangan."
Pak Dimas tertegun sejenak sebelum membalas, "Baiklah!"
Sikap Agam sekarang sangat berbeda dengan sikapnya yang dulu.
Dulu Pamela juga sering mengunci pintu dan ketika Agam mengetahuinya, dia akan menjadi sangat tidak senang, lalu menyuruh seseorang untuk membuka pintu.
Tidak ada yang boleh mengunci pintu kamar Agam, apalagi mengunci Agam di luar kamar.
Sekarang, Agam malah membiarkan hal tersebut terjadi. Benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Agam juga sudah berhenti mengetuk pintu. Pria itu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi wanita yang ada di dalam kamar tersebut.
Setelah berdering sejenak, panggilan ponsel itu pun dijawab. Terdengar suara Pamela yang seperti mengantuk. Nadanya terdengar seperti baru bangun ketika berkata, "Ada apa?"
Pria itu pun membalas, "Ayo bangun! Kita sarapan bers

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link