Bab 378
Tak lama kemudian, mobil sudah berhenti di kediaman Keluarga Dirgantara.
Karena sudah diganggu sepanjang sore oleh Justin, Pamela merasa sangat lelah. Sekarang, dia sudah kenyang. Dia hanya ingin segera kembali ke kamar, lalu mandi dan beristirahat.
Agam mengikutinya menaiki tangga dari belakang. Saat dia baru saja meletakkan tangannya di gagang pintu dan hendak membuka pintu kamar, seolah-olah sudah menebak pergerakannya, sebuah tangan terulur dari belakang dan juga diletakkan di gagang pintu. Seketika itu pula, tangan besar itu bersentuhan dengan tangan kecilnya dengan lembut ....
Pamela mengerutkan keningnya. Dia segera menghentikan pergerakan tangannya untuk membuka pintu, lalu memiringkan kepalanya dan memelototi pria itu. "Paman, apa yang sedang kamu lakukan?"
Agam membungkukkan badannya dan berbisik di telinga gadis itu, "Sayangku, aku ingin ...."
Melihat pria itu makin mendekatinya, secara naluriah Pamela menjauhkan wajahnya dari pria itu. Kemudian, dengan memasang ekspresi was

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link