Bab 560
"Ibu, kamu juga tahu bahwa pamanku sempat depresi selama satu bulan lebih. Susah payah dia akhirnya berhasil menemukan bibi. Kita nggak boleh menyulitkan paman. Kalau kita mengabaikan bibi sampai dia kabur, pamanku tentu kasihan sekali!"
Ibunya Adsila pun tersenyum tidak berdaya dan penuh kasih sayang ketika berkata, "Sudahlah! Jangan mengomel lagi. Aku tahu kamu sayang pamanmu. Ibu juga akan berusaha memperlakukan bibimu sebaiknya."
Adsila tersenyum gembira dan berkata, "Memang harus begitu!"
Pada saat itu, Adsila mendengar suara mobil yang sudah masuk ke halaman rumah. Dia semangat sekali ketika melepaskan lengan sang ibu dan berkata, "Ibu, paman dan bibi sudah datang. Ayo kamu masak lagi di dapur! Aku akan menyambut mereka."
Setelah mengatakannya, Adsila pun langsung berlari keluar.
Ibunya Adsila tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya. Wanita itu kembali ke dapur dan melanjutkan kesibukannya dengan pembantu.
Ketika Adsila berlari ke taman, Agam baru keluar dari m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link