Bab 35
Wina memutar matanya dramatis. "Kak, aku benar-benar salut sama kamu. Bagaimanapun juga, Yudha tetap kakakmu. Masa kamu nggak bisa ... agak lebih serius?"
"Bisa nggak kamu sedikit perhatian ke dia?"
Aku menghela napas panjang, lalu menatap Wina penuh keputusasaan. "Jadi, sekarang aku harus bagaimana?"
"Telepon dia."
Aku tetap diam.
Jujur saja, aku benar-benar enggan menelepon Yudha. Terutama setelah teringat pembicaraan kami di mobil waktu itu.
Wina tanpa ragu menambahkan, "Jam tangan ini lebih dari dua miliar rupiah. Kalau sampai hilang gara-gara kamu ..."
Belum selesai dia bicara, aku sudah mengeluarkan ponselku.
Panggilan tersambung dengan cepat. Aku menarik napas dalam, lalu mengutarakan semuanya tanpa basa-basi.
Di seberang sana, Yudha terdiam sejenak sebelum menjawab dengan nada lembut. "Aku harus ke luar kota buat rapat. Nggak ada waktu buat sekarang. Kamu simpan dulu saja."
Wina, yang sedang berdiri di sebelahku, langsung mengernyitkan keningnya. "Begini, Pak ... eh, jam ini te

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link