Bab 12 Di Momen Genting, Aku Hanya Teringat Padanya
Kedua adik iparku duduk di atas lantai sambil menangis tersedu-sedu, tetapi mereka juga memakiku.
"Apa kamu puas sekarang? Kamu pasti senang kan sudah menghancurkan hidup kami!" seru adikku yang kedua kepadaku, wajahnya tampak memar dan bengkak.
"Nggak usah teriak-teriak! Nih kubayar!" Aku melemparkan sebuah kartu kepada mereka dan berkata, "Ada cukup uang di sini untuk kalian membeli sepuluh set barang yang hancur itu!"
Kedua adik iparku sontak berlari mendekat, mereka bahkan saling dorong saat mengambil kartu itu. Mereka berkata, "Jangan pergi dulu! Jangan pikir bisa mempermainkan kami! Kami perlu memeriksa dulu berapa banyak uang di dalamnya!" Kemudian mereka berdua mulai sibuk menghitung mau mengambil berapa banyak uang ....
Di saat mereka sedang memeriksa uang itu, aku merapikan barang-barangku secara asal-asalan di rumah.
Setelah beberapa saat, kedua adik iparku kembali dengan wajah yang berseri gembira.
Mereka memanggil adik-adikku ke samping, lalu mereka barulah berhenti memaki

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link