Bab 17
Raut wajah Sigit seketika menjadi makin buruk.
Dia ingin sekali menjelaskan sesuatu, tetapi tidak peduli dari mana dia mulai, seolah-olah tidak ada cara untuk menjelaskannya.
Orang yang dengan sengaja memberi tahu Tina tentang hal itu adalah dia.
Dia jugalah yang mengirimkan video itu kepada Tina.
Apa yang masih bisa disangkal Sigit? Dalang di balik semua ini yang bersembunyi di belakang Tina, bukankah dirinya sendiri?
Namun, Wulan sama sekali tidak berniat mendengar penjelasan Sigit.
Wulan menatap Tina, wajahnya tanpa sedikit pun rasa canggung seperti yang dibayangkan lawannya, hanya ada senyum datar dan meremehkan.
Senyum yang bahkan membuat Tina merasa dirinya seperti badut yang melompat-lompat di atas panggung.
"Kenapa? Kamu pikir aku akan merasa malu karena hal itu?"
"Tina, kamu benar-benar nggak mengenalku."
"Aku memang pernah mencintai Sigit dengan sepenuh hati, dan itu bukan sesuatu yang memalukan."
"Aku hanya menyesal karena orang itu adalah Sigit, dan merasa geli melihat kali

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link