Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1791 Dia Pasti Akan Membalaskan Dendamnya

Ketika kelompok orang itu tiba didepan Mata Iblis, mereka melihat sebuah celah yang besar muncul di depan bukit yang ada di sebelah Mata Iblis. Beberapa orang tampak berdiri di depan pintu masuk. Masing-masing dari mereka membawa pohon ajaib. Tyr dan Keane, masing-masing dari mereka membawa dua buah pohon. Silas dan yang lainnya tampak terkejut saat melihat peristiwa yang terjadi. Mereka masih tampak tertegun hingga beberapa detik kemudian. Akhirnya Silas berseru, "Tyr!" "Regulus Senior, aku telah menepati janjiku padamu untuk dapat keluar hidup-hidup." Tyr menyingkirkan pohon ajaib yang dibawanya, senyum tipis langsung menghiasi seluruh wajahnya. Sementara itu, Keane dan yang lainnya juga melihat segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, tiba-tiba mereka merasa asing. Seolah-olah mereka telah dikurung dari dunia luar sepanjang umur hidup mereka. “Ini adalah bau yang berasal dari udara dunia luar. Selama dua dekade terakhir, aku belum pernah menghirup udara segar yang berasal dari dunia luar. Rasanya sangat nyaman!” “Kau... Keane! Kakak Summers!” Silas langsung berlari mendekati Keane. Keane juga menatap lama ke arah Silas sebelum akhirnya dia dapat mengenalinya. “Haha, Rubah Tua! Ya… Kau adalah Rubah Tua! ” Wajah Silas langsung berubah menjadi gelap saat mendengar Keane menyebutnya sebagai Rubah Tua. Namun, tak lama kemudian keduanya mulai tertawa terbahak-bahak. Silas belum menjabat sebagai kepala Pasukan Naga ketika Keane memasuki Ruang Pesona Helsby dua puluh tahun yang lalu. Dia adalah salah satu dari Empat Kaisar Kekaisaran Surgawi. Selain Empat Kaisar yang terkenal, Keane juga cukup terkenal di komunitas seni bela diri saat itu. Tuan Tyr, Notus, adalah salah satu dari Empat Kaisar juga. Karena itu, Keane dan Empat Kaisar saling mengenal dengan baik. Itu juga alasan mengapa Dalton, Raja Gila, tidak tega membunuh putrinya sendiri dan malah mengirimnya kepada Keane. Karena Dalton dan Silas berteman dengan Keane pada saat itu, tidak mungkin rasanya Keane akan membunuh Lydia setelah dia membawanya masuk. Dia malah menjadikan Lydia sebagai menantunya. Alhasil, saat Silas dan Keane akhirnya bertemu, keduanya terlihat sangat bahagia. Keane berkata, “Kami belum pernah bertemu selama lebih dari dua puluh tahun, Rubah Tua. Kau masih sama seperti sebelumnya. Wajahmu masih memberikan kesan licik saat pertama kali aku melihatmu.” "Hei kau, Kakek Tua!" Silas membanting tinjunya dengan ganas ke dada Keane. “Kudengar kau memasuki pesona Gunung Helsby sekitar dua puluh tahun yang lalu. Mengapa kau tidak mati kelaparan di sana?” “Hmph… Aku sudah makan dan minum dengan baik di sana. Aku tidak mungkin mati kelaparan. Aku hanya terjebak oleh pesona dan tidak bisa keluar,” jelas Keane. “Tapi ini adalah rencana yang sudah di atur oleh pemilik surga! Aku tidak bisa mematahkan pesona itu dari dalam, tetapi cucuku telah melakukannya untukku!” "Apakah kau benar-benar telah berhasil menjadi seorang Demigod?" Silas bertanya pada Tyr. "Ya aku sudah melakukannya. Aku telah menyempurnakan Medan Naga dan memasuki Alam Demigod,” jawab Tyr dengan sungguh-sungguh. Pupil mata Silas sedikit menyusut, jejak keterkejutan jelas terlihat di wajahnya. Di belakangnya, para agen yang lainnya mulai menatap Tyr seolah-olah mereka sedang mengamati monyet sirkus. Tyr tampak sedikit gelisah ketika dia menyadari semua orang yang tengah menatapnya. "Apakah kalian semua tidak pernah melihat pria tampan sebelumnya?" tanyanya. "Sialan!" seru Naga Hijau sambil menarik napas dalam-dalam dengan membawa cerutu di tangannya. “Bukannya aku belum pernah melihat pria tampan sebelumnya! Hanya saja aku belum pernah melihat sosok Demigod dengan mataku sendiri.” Saat dia berbicara, Naga Hijau mendekati Tyr dan membenamkan cerutunya yang masih menyala ke lengan Tyr secara tiba-tiba. "Apa yang kau lakukan?" Tyr berteriak sambil menyentakkan tangannya yang kesakitan. "Hah? Legenda mengatakan bahwa seorang Demigod telah sepenuhnya berubah, meninggalkan tubuh fananya di belakang,” ucap Naga Hijau dengan tatapannya yang curiga. "Kenapa kau masih merasakan sakit?" Tyr terdiam. "Apakah ini…?" Silas bertanya, tatapannya tertuju pada pohon ajaib di samping Tyr dan yang lainnya. Jantung Tyr berdebar kencang ketika dia melihat tatapan aneh Silas, "Regulus Senior, aku menyimpan ini untuk saudara-saudaraku di Istana Kerajaan," jelasnya. "Hehe! Ayo kita harus segera pergi dari tempat ini. Kalian semua keluar pada saat waktu yang tepat. Semuanya, ayo kita makan malam sekarang juga.” Tyr dan yang lainnya mulai menyantap hidangan makan malam yang enak yang sudah disediakan di tenda pada malam itu. Selama dua puluh tahun, kelompok Keane telah terperangkap dalam pesona Gunung Helsby. Meskipun anggur buah yang disajikan sama baiknya dengan buah-buahan ajaib, tapi rasanya sungguh berbeda ketika mereka meminum minuman keras dari dunia luar. Semua orang sangat menikmati malam itu. Keesokan paginya masih di bawah kaki Gunung Helsby, Tyr dan Silas tengah duduk berseberangan di dalam ruangan silas. Mereka berdua terlihat agak serius, dan suasana di ruangan itu cukup tegang. "Apakah kau telah bertemu dengan Vlad dan kelompoknya setelah mereka memasuki pesona?" Silas bertanya sambil meletakkan secangkir teh di depan Tyr. "Kita telah bertemu denganya. Mereka muncul ketika aku sedang sedang dalam proses menyempurnakan Medan Naga, yang merupakan momen paling kritis,” jelas Tyr. “Kakekku dan teman-temannya menghentikan Vlad dan anak buahnya untukku. Dengan demikian, aku dapat dengan lancar memperbaiki Medan Naga dan memasuki Alam Demigod. Pada saat itu, total ada enam orang dari mereka yang ada di dalam kelompok itu. Dua dari mereka dibunuh oleh Vlad dan anak buahnya.” "Itu bukan inti dari pertanyaanku!" Silas melanjutkan. "Yang ingin aku tahu adalah... Apa yang terjadi pada Vlad?" "Dia telah meninggal. Aku telah meledakkan tubuhnya, jadi tidak ada sedikitpun yang tersisa dari tubuhnya,” jawab Tyr. Mendengar penjelasannya, Silas menghirup udara sejuk sedalam-dalamnya. Ekspresinya terlihat semakin gelap. "Apakah kau merasa khawatir jika keluarganya akan membalaskan dendamnya padaku, Senior Regulus?" Tyr bertanya, dia sudah menebak apa yang ada di dalam pikiran Silas pada saat itu. “Keluarga Balch pasti akan membalaskan dendamnya padamu. Keluarganya sudah tahu bahwa kau telah memasuki Gunung Helsby, dan sekarang kau juga telah memperoleh Medan Naga dan menjadi seorang Demigod,” jelas Silas. “Sebaliknya, tubuh Vlad telah menghilang ke udara tipis. Seluruh dunia akan menganggap kau adalah orang yang telah membunuhnya. Tyr, tahukah kau bahwa Vlad adalah putra yang sangat berharga bagi Keluarga Balch? Tindakanmu terlalu impulsif! Seharusnya kau tidak membunuhnya.” "Aku tidak berpikir sejauh itu." Tyr tertawa. "Huh… Seharusnya aku mengingatkanmu sebelumnya. Dia bahkan dikenal sebagai sosok pemuda jenius pertama abad ini yang ada di dunia seni bela diri kuno.” Silas menghela napasnya dengan lega. “Keluarganya telah menghabiskan bertahun-tahun lamanya mengolah semuanya dengan sumber daya mereka. Bahkan nenek moyang mereka telah melakukan perjalanan khusus untuk berpartisipasi dalam upacara kedewasaannya dan meninggalkan tempat pengasingannya hanya untuk menyaksikan upacara itu. Semua orang percaya bahwa dia akan menjadi sosok Demigod termuda di dunia seni bela diri kuno jika saat ini dia masih hidup. Sekarang setelah kau membunuhnya, menurutmu apa yang akan terjadi jika berita itu sampai ketelinga Keluarga Balch?” "Mereka akan menjadi gila!" Mungkin Tyr tampak santai, tetapi detak jantungnya mulai berdegup kencang. Dia sangat sadar bahwa saat ini dia dalam masalah yang sangat serius. Meskipun saat ini dia sudah menjadi seorang Demigod, tapi Keluarga Balch juga memiliki Demigod yang mendukung mereka. Renard, tidak seperti Tyr, sosok yang telah menjadi Demigod untuk waktu yang lebih lama. Tidak ada yang tahu seberapa kuat dia pada saat ini. Tyr memiliki energi vitalitas tirani dan Tujuh Formasi Pedang, tapi bukan berarti Renard juga memiliki kartu As di lengan bajunya.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.