Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 8

Lucky membawa Wenny kembali ke rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter mengatakan Wenny hanya gelisah secara emosional dan tidak terluka secara fisik. Lucky duduk di samping ranjang rumah sakit, memandangi wajah Wenny yang pucat, lalu menggenggam tangannya dengan lembut. Air mata mengalir di pipinya dalam tidurnya saat berteriak lemah. "Lucky, aku mohon jangan pergi." "Aku sangat takut ...." Bisikan Lucky menenangkannya, tapi kepanikan yang aneh masih menggenang di dalam dirinya. Malam di luar begitu pekat, suara ombak masih terngiang di telinganya. Lucky teringat tatapan tegas Jessy sebelum melompat ke laut, hatinya pun merasa terkejut. "Wenny, istirahatlah dulu, aku akan menelepon." Lucky menarik tangannya dengan lembut lalu meninggalkan ruangan. Di koridor, Lucky menghubungi nomor asistennya. "Sudah ketemu?" Suara di ujung sana terdengar ragu-ragu, bercampur dengan suara ombak dan angin. "Pak Lucky, kami masih mencari!" "Lautnya terlalu gelap, kita nggak bisa melihat apa-apa! Ombakny

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.