Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 232

Setelah menutup telepon, Giany masih bersandar di dada Zane. Stimulasi romantis yang baru saja diberikannya begitu besar sehingga masih belum bisa sadar sepenuhnya. Zane juga tidak bergerak. Giany selalu merasa karena kutukan Denis, mereka berdua sekarang tampaknya benar-benar menjadi pasangan pezina yang tidak boleh terlihat di depan umum. Giany ingin sekali tertawa. Zane mencubit dagunya dengan sikap yang agak memaksa. "Apa yang kamu tertawakan?" "Aku hanya merasa kita nggak seharusnya bertemu seperti ini." Begitu selesai berbicara, Giany merasa Zane langsung terdiam sesaat. Tampaknya kata-kata darinya sudah menyentuh rasa sakit dari Zane. Giany segera menjelaskan, "Sebelum kamu memutuskan untuk nggak pergi bersamaku, aku nggak akan memaksamu untuk bertemu orang lain di luar. Nantinya aku akan datang ke sini untuk menemuimu saja, oke?" Giany memegang wajahnya dengan tangannya, nada bicaranya benar-benar sedang membujuk Zane. Zane menjawab, membenamkan kepalanya di leher wanita itu, t

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.