Bab 283
Menyadari bahwa dia telah menanyakan sesuatu yang tidak seharusnya, Giany segera menunduk dan mencium bibir pria itu.
Namun, pria itu memalingkan kepala, nada suaranya muram, "Kamu ingat sesuatu?"
"Nggak, sekarang di kepalaku cuma ada kamu."
"Benar?"
"Hmm, benar."
Jelas pria itu senang mendengar kalimat ini. Sudut bibirnya terangkat, barulah dia memalingkan wajahnya kembali untuk mencium gadis itu.
Giany menghela napas lega, lalu kembali tenggelam dalam ronde baru yang intens bersamanya.
Setelah selesai, dia merasa lelah dan tertidur dalam pelukannya.
Tidurnya lelap. Setengah sadar dia mulai bermimpi lagi, memimpikan sosok yang samar, memimpikan seseorang yang memanggilnya "Giany" dengan lembut.
Suaranya hangat, bagaikan sambutan angin musim semi dan gerimis.
Gadis itu mengernyit dalam tidur, tampak gelisah. Dalam pikirannya terlintas kembali tulisan di buku catatannya: "Jangan percaya Walace."
Walace ....
Dia merasa tubuhnya seperti tersiksa dalam lautan api, seakan ada tangan lembut

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link