Bab 347
Sebuah untaian kacang merah usang dan lubangnya dibuat sendiri, bukankah mengenakan ini cuma akan ditertawakan orang?
Walace tidak berkata apa-apa. Pria itu masih bisa melihat Giany berjongkok di tempat dan memilih dari jendela di sebelah dengan serius dari sudut matanya.
Giany juga memilih benang sendiri dan langsung mengenakannya.
Saat berdiri, Giany merasa tungkai dan kakinya mati rasa karena berjongkok terlalu lama.
Kulit Giany putih dan tidak ada satu bagian pun dari ujung kepala sampai ujung kaki yang jelek. Untaian kacang merah di pergelangan tangan membuat kulit wanita itu terlihat seperti salju.
Karena janji temu dengan Walace adalah pukul tujuh dan melihat waktunya sudah hampir tiba, Giany pun menunggu di sana.
Satu jam kemudian, Walace dan Rumi keluar dari gerbang.
Alis Rumi berkerut setelah melihat Giany.
Giany berdiri di belakang Walace dengan sadar diri, "Pak Walace, sekarang mau berangkat ke Bar Nebula?"
Walace mengiyakan dan Giany buru-buru mengikuti pria itu ke dalam m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link