Bab 79
Tatapan mata Giany berkilau seperti api yang menyambar dalam gudang mesiu.
Denis naik pitam, langsung berdiri dan melangkah ke arahnya.
"Kamu sedang mengobrol dengan siapa? Senyum-senyum seperti itu, masih sadar statusmu?"
Dia mendekati Giany dan mencoba merebut ponselnya.
Namun, Giany menghindar, ekspresinya kembali dingin.
"Bibi Kate, kamu sendiri bisa melihat sikap putramu. Emosinya nggak stabil dan aku nggak mau punya suami seperti ini. Jadi, pertunangan ini harus dibatalkan. Aku nggak akan ikut makan malam di sini. Semoga dia dan Yoana cepat punya anak."
Selesai bicara, dia bangkit sambil menggenggam ponselnya.
Denis tiba-tiba mencengkeram bahu Giany dengan kuat.
"Giany, ulangi sekali lagi sambil menatap mataku!"
Giany merasakan sakit di bahunya dan baru menyadari betapa besar perbedaan kekuatan fisik antara pria dan wanita.
Dengan dahi berkerut, Giany mendorong Denis menjauh. "Denis, kenapa kamu nggak lihat dulu ekspresi Yoana?"
Denis seperti baru sadar dan buru-buru menoleh ke a

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link