Bab 29
Patricia mundur selangkah.
Patricia sedikit curiga bahwa Robert mungkin tahu tentang pertemuannya sebelumnya dengan Tommy.
Lagi pula, Patricia sendiri tidak tahu berapa banyak mata-mata yang ada di sekitarnya.
"Aku sudah meminta seseorang untuk menghitungnya, pertengahan bulan depan adalah tanggal yang tepat."
Robert berbicara perlahan, ibu jarinya mengusap kancing manset di pergelangan tangannya.
Ekspresi Tommy berubah. "Robert, jangan coba-coba!"
Pernikahan itu awalnya dijadwalkan setelah bulan Maret, tapi Robert justru memajukannya hampir dua bulan!
"Sudah aku bilang, kamu nggak punya pilihan."
Setelah menghadapi perubahan ekspresi Tommy, Robert tetap tenang.
Mata Fanny, yang berkilau terang seperti lampu, menatap tajam ke arah Tommy.
Setelah kebuntuan itu, Tommy kembali mengalah.
Rasa dingin menjalar di hati Patricia.
Ini adalah Robert.
Bahkan Tommy pun kalah dalam melawan Robert, tanpa ada kesempatan untuk mengembalikan keadaan.
Untungnya, Robert ada urusan lain dan tidak tinggal

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link