Bab 38
Ketika Fanny menoleh, Patricia sudah siap.
Jadi, tamparan Fanny tidak sampai padanya karena Patricia memalingkan wajahnya.
Setelah berdiri, Patricia mengerutkan alisnya yang halus dan berkata dengan nada dingin pada Fanny, "Apa urusanku? Kamu memang hanya pandai menyalahkanku!"
"Kamu yang sial saja. Berada di sini saja sudah sial bagiku!"
Fanny menunjuk hidung Patricia dan menggeram, "Sialan! Keluar dari sini! Berhentilah mengganggu pemandanganku, atau aku akan menghajarmu!"
Bibir Patricia bergerak, ingin membalas.
Namun, kemudian melihat ibunya menatapnya dengan cemberut dan memikirkan pelariannya yang akan segera terjadi.
Bu Ellen tidak bisa datang, jadi Patricia bisa merahasiakan kehamilannya.
Yang terpenting sekarang adalah menjaga perdamaian dan menghindari pertengkaran lebih lanjut, daripada terlibat dalam pertengkaran mulut sesaat dengan Fanny.
Setelah memikirkan hal ini, Patricia menelan ludah, menundukkan pandangannya dan tidak berkata apa-apa.
Setelah melihat Patricia tetap d

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link