Bab 49
Namun, Tommy menepis tangan Fanny.
Fanny sontak tertegun, dia menatap Tommy dengan marah dan sedikit terluka.
"Kamu sengaja membawaku ke sini?"
Tommy sama sekali tidak ambil pusing dengan amarah Fanny. Dia menahan amarahnya sendiri dan bertanya dengan suara serius.
Terlihat jelas Fanny merasa sedikit bersalah, tetapi dia segera menenangkan diri dan malah berbalik menyalahkan Tommy. "Memangnya kenapa kalau aku yang mengajakmu ke sini? Apa maksudmu? Kamu akan jahat padaku gara-gara Patricia?"
"Jangan bilang kamu memang suka dirayu Patricia si jalang itu?"
Suara Fanny bertambah kencang, matanya mulai berkaca-kaca dan ekspresinya kembali menjadi garang karena terbawa amarah.
Tommy menyadari orang-orang yang menoleh ke arah mereka karena suara Fanny yang kencang.
Tommy pun menarik napas dalam-dalam dan menahan amarahnya.
Situasinya baru saja tenang. Tommy tidak ingin memperburuk rumor yang ditujukan kepada Patricia.
Apalagi karena Keluarga Lusna dan Keluarga Senra akan segera bersatu dalam

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link