Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 85

Mendengar kata-kata Patricia yang penuh kepahitan, Robert memejamkan matanya. Dia melepaskan Patricia, tidak menjawab pertanyaannya dan hanya berkata dengan nada dingin, "Jangan pergi ke mana-mana. Tetap diam di sini dengan tenang." Dia yang akan mengurus semua urusan lainnya. Melihat punggung Robert menjauh dengan tergesa-gesa, mata Patricia tampak kosong. Kemudian, Patricia tersenyum kecut, senyum yang lebih mirip ejekan pada dirinya sendiri. Apa maksudnya menyuruhnya diam di sini? Supaya dia menunggu ajal? Robert .... Kamu memang kejam. Malam harinya, kamar Patricia kembali kedatangan seseorang. Namun, kali ini Fanny yang datang. Fanny menatap Patricia dengan tatapan yang membuat orang merinding. Sepertinya sejak insiden Tommy, Fanny juga berubah menjadi lebih kejam dan licik. Cara Fanny menatap Patricia membuat Patricia teringat pada ular berbisa di sudut ruangan yang membuka mulutnya lebar-lebar dan mengeluarkan racun. "Aku benar-benar nggak menyangka, Patricia. Kamu lebih hina da

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.