Bab 94
Meskipun berada di pulau terpencil yang tak berpenghuni, Patricia tetap tidak merasa aman.
Dia selalu merasa Robert akan muncul di hadapannya pada detik berikutnya.
Mungkin ini adalah bayangan dari beberapa kali pelarian yang gagal sebelumnya.
Patricia sangat ingin segera pergi.
Setelah berbicara dengan kedua pelaut itu, mereka pun bersiap untuk mengatur segalanya.
Namun, Patricia baru saja berdiri ketika tiba-tiba wajahnya menjadi pucat. Dia mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya, lalu berjongkok. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat kesakitan.
"Ada apa?"
Salah satu dari dua bawahan Devi, seorang pria yang terlihat berpenampilan lebih lembut melangkah maju, merasa sedikit khawatir melihat kondisi Patricia.
Patricia tersenyum dengan enggan, lalu berkata padanya dengan jujur, "Aku sedang hamil. Sejak terjatuh ke dalam air tadi aku terus merasa kesakitan."
"Nggak apa-apa, kita ...."
"Maaf, Nona Patricia."
Pria itu memotong ucapan Patricia, lalu berkata dengan suara yang menen

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link