Bab 17 Bertemu Lagi dengan Wabah Penyakit
Ravin menatap dingin mangkuk mi itu selama beberapa saat, dan menelan air liurnya dua kali. Kemudian, dia melangkah menuju sofa dan duduk. Sambil mengambil garpu, dia memerintah dengan wajah serius, "Transfer uang makanan dan ongkirnya ke wanita itu."
Zack berkata sambil tersenyum, "Aku rasa dia nggak akan mau terima. Gimana kalau nanti kasih dia bonus kinerja saja?"
Ravin terdiam sejenak. Dia mengangkat pandangan, lalu berkata dengan nada acuh tak acuh, "Mendorongnya untuk lebih giat lagi? Kalau begitu langsung saja pindahkan dia ke divisimu."
Zack menangkap sindiran dalam ucapan Ravin. Dia segera menjawab dengan panik, "Maaf, Pak Ravin. Hari ini memang kelalaianku. Aku akan segera mentransfer uang itu padanya."
Usai berbicara, Zack segera berbalik dan pergi meninggalkan ruangan.
Ravin menundukkan kepala dan melahap mi itu. Tidak lama kemudian, mangkuk mi itu sudah kosong, bahkan kuahnya pun hampir tidak tersisa.
Perut Ravin terasa hangat dan jauh lebih nyaman. Dia bersandar pada sand

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link