Bab 25 Ditinggal di Tengah Jalan
Suara Nadine makin lirih, bahkan kata terakhir hampir terhenti di tenggorokannya. Kedua matanya sudah berlinang air mata.
Dia berusaha keras untuk berbicara, "Tolong berhenti."
Supir di depan menjawab, "Maaf, Nona, nggak boleh berhenti di jembatan layang."
"Berhenti."
Suara pria itu terdengar dingin, tegas. Supir pun segera memarkir mobilnya di pinggir kanan jembatan layang.
Nadine merasa tegang. Namun, tanpa ragu, dia langsung membuka pintu dan keluar dari mobil.
Pintu mobil tertutup dengan keras, membuat supir terkejut. Bagaimanapun, tak ada yang pernah berani melakukan hal seperti itu sebelumnya.
Setelah itu, mobil melaju cepat, meninggalkan Nadine di belakang. Di kaca spion kanan, sosok bayangan wanita itu semakin menjauh, perlahan menyusut hingga menjadi titik putih kecil, yang kemudian hilang di antara arus kendaraan yang datang dari belakang.
Ravin mengernyitkan dahi, mematikan rokok yang tersisa di tangannya, lalu mengambil ponsel dan menelepon. Setelah sambungan tersambung, di

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link