Bab 89 Kritik dan Pendapat
"Eh, Nona Yunika."
Semua orang seketika terdiam. Beberapa yang tadi sedang asyik bergosip langsung tampak malu, dan dengan canggung menyapa.
"Halo, Nona Yunika."
"Nona Yunika, terima kasih sudah membawakan kami kue. Tadi kami baru saja membicarakannya. Nona Yunika memang dermawan, setiap kali datang selalu membawakan kami makanan enak. Kami malah berharap kamu bisa sering-sering mampir ke sini."
"Benar sekali, Nona Yunika, sudah lama kamu nggak datang ya?"
Begitu melihat Yunika masuk dan semua orang berdiri menyambut, Nadine yang semula duduk di kursinya pun ikut berdiri bersama yang lain.
Yunika mengenakan seragam kerja khas pejabat. Atasan kemeja putih berbahu pangkat dan bawahan celana panjang hitam. Kemeja itu dimasukkan rapi ke pinggang celana yang ramping, bagian lengan digulung sederhana dua lipatan. Di pergelangan tangannya, jam tangan wanita berhiaskan kilau berlian membuat pergelangannya tampak semakin anggun.
Seragam itu sekilas tampak sederhana, tetapi bila diperhatikan leb

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link