Bab 92 Menegaskan Kekuasaan
Sudah hampir setengah jam lewat dari waktu pulang, tapi Nadine masih duduk di mejanya, belum bergerak.
Dia menyadari dirinya tetap tak bisa mengubah sifatnya yang tidak percaya sampai melihat bukti dengan mata sendiri. Rumor tetaplah rumor, dan dia tidak percaya gosip.
Dia menatap jam di ponselnya, detik demi detik berjalan. Di ujung koridor, pintu kantor presdir tetap tertutup rapat.
Tanpa membahas hal lain, hubungan seperti apa yang membuat seorang pria dan wanita lajang menutup pintu dan berduaan lebih dari setengah jam?
Pintu kantor presdir akhirnya terbuka. Yunika berjalan di depan, diikuti Ravin.
Sambil melangkah ke depan, Yunika menoleh dan berkata padanya, "Orang tuaku selalu merayakan ulang tahun pernikahan setiap tahun, itu hal biasa. Kamu nggak perlu repot-repot menyiapkan hadiah tambahan."
Ravin menjawab dengan suara dalam, "Hanya kebetulan saja."
Saat berbicara, pandangannya secara tak sengaja tertuju ke kantor sepi di sebelah, lewat jendela kaca di koridor.
Di dalam ruang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link