Bab 18
Setelah kembali dari pesta, tekanan aura di sekeliling Jeremy sangat menakutkan.
Yasmin langsung menangkap perubahan sikapnya, menjadi makin berhati-hati. Dia menanyakan keadaan dan mencoba menenangkan pria itu, berusaha memakai kelembutan untuk meredakan kegelisahannya.
Malam itu, dia membawa segelas susu hangat masuk ke kamar Jeremy. Dia melihat pria itu sedang berdiri di depan jendela merokok, punggungnya terlihat sepi dan kaku.
Yasmin melangkah mendekat, dan berkata dengan lembut, "Jeremy, akhir-akhir ini kamu kecapekan, ya? Mau aku pijat kepalamu? Ingat waktu kita baru kenal, ada satu kali aku hampir jatuh dari tangga saat menyelamatkan kucing yang terjebak di pohon, dan setelah kamu menangkapku, kita menjadi dekat. Sejak itu aku juga memijatmu, kamu bilang sangat nyaman ... "
Dia mencoba menggunakan kisah pertemuan romantis mereka untuk membangkitkan rasa hangat dan kenangan di benak Jeremy.
Namun, mendengar kata-katanya, alis pria itu justru makin mengerut.
Entah kenapa, tiba-ti

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link