Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 108

Pria itu tidak mengulurkan tangan. Myria mengira dia tidak mau makan. Saat dia akan menarik tangannya ... Kepala Yavin tiba-tiba mendekat, lalu menggigit jeruk itu. Bibir pria itu menyapu ujung jari Myria. Rasanya hangat, lembut, dan lembap. Myria terkejut. Matanya terbelalak, lalu buru-buru menarik tangannya. Dia menatap Yavin dengan terkejut. Wajah pria itu tetap tenang, matanya sedikit menyipit, seolah menikmati rasa jeruk itu. Setelah menghabiskan sepotong jeruk, pria itu mengambil lagi sendiri sepotong buah di piring. Apa yang baru saja terjadi, terasa seperti halusinasi bagi Myria. Namun, dia masih merasakan bibir lembut dan lembap pria itu di ujung jarinya. Sentuhan itu membuat ujung jarinya bergetar. Myria tahu perasaan itu bukanlah ilusi. Fia tidak melihatnya. Gadis kecil itu duduk di bangku kayu kecil. Saat dia menoleh ke arah Yavin, pandangannya terhalang oleh punggung Myria. Jadi, dia hanya melihat tas di atas meja. "Om Denny, terima kasih buat hadiah tasnya." Denny sempat

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.