Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 145

"Mama kesakitan, ya?" Fia menarik selembar tisu, wajahnya penuh kekhawatiran saat membantu Myria menyeka air mata yang mengalir di sudut mata. Myria menahan tangis. "Nggak sakit." "Kalau bohong, jadi anak anjing lho." Moka yang berbaring di tepi ranjang mengibaskan ekornya sambil berseru, "Guk!" Myria tidak bisa menahan diri untuk tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Dia selalu berusaha menahan diri untuk tidak menangis di depan putrinya. Namun, malam ini, dia tidak sanggup lagi. Saat Fia hampir tertidur, Myria bertanya, "Fia, kamu mau nggak pindah ke Kabupaten Endula, tinggal bersama nenek buyut?" Myria bisa mengajukan pinjaman untuk beli apartemen di kota kecil itu. Harga rumah di sana tidak terlalu mahal, dan dia bisa membawa nenek tinggal bersama. Fia berpikir dengan serius. "Mau. Di mana pun Mama berada, aku ikut. Fia mau selalu bersama Mama." Myria mematikan lampu di samping ranjang. Menyandarkan pipinya di bahu kecil dan hangat putrinya. Dalam gelap, sudut mata Myria masih basah.

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.